MORFOLOGI SEl KHAMIR DAN PENGECATAN BAKTERI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Khamir dapat lebih bertahan dalam keadaan alam sekitar yang tidak
menguntungkan dibandingkan dengan jasad renik lainnya.Khamir dapat tumbuh dalam
suatu substrat atau medium berisikan konsentrasi gula yang dapat menghambat
pertumbuhan kebanyakan bakteri.Khamir bersifat fakultatif, artinya mereka dapat
hidup dalam keadaan aerobic maupun anaerobik.
Berdasarkan pewarnaan gram, bakteri dapat dibedakan
menjadi dua golongan yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram
negative.Bakteri gram negative hanya terdiri dari satu lapisan molekul, tetapi
pada bakteri gram positif terdiri dari banyak lapisan polimepeptidoglikan.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari paraktikum ini yaitu untuk
mengenal bermacam-macam bentuk sel, membedakan sel yang mati dan yang hidup dan
menghitung persentase kematian khamir, untuk mempelajari cara pembuatan
preparat bakteri dengan latar belakang gelap dan mengamati bentuk serta besar
sel yang sesungguhnya dan untuk mempelajari cara pengecatan gram dan mengamati
bentuk serta sifat bakteri terhadap pengecatan gram.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu
dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 16 Desember 2011di Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Alat
dan Bahan Praktikum
a. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan
dalam praktikum kali ini adalah gelas punutup, jarum ose, lampu spritus,
mikroskop cahaya, pipit tetes, dan gelas batang.
b. bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
biakan murni khamir 24 jam dan 48 jam, bacillus sp, staphglococcus sp,
shidomonas sp dan larutan cair gram A, gram B, gram C, gram D, dan alkohol.
Cara Kerja
a. Morfologi
sel khamir yang 24 jam dan 48 jam
1.
Dibersihkan gelas benda dan gelas penutup
sehingga bebas dari lemak dan debu
2. Diambil
satu tetes larutan cat methylene blue dan letakkan ditengah-tengah gelas benda
3. Diambil
satu ose biakan murni khamir secara asiptik yang berumur 24 jam, diletakkan
diatas gelas benda yang telah diberi campuran sebaik-baiknya.
4. Diletakkan
gelas punutup diatas bahan yang sudah dicat tersebut.
5. Diamati
dengan mikroskop, mula-mula dengan perbesaran lemah kemudian dengan perbeseran
sedang. Dibedakan antara sel khamir hidup dan yang mati.
6. Ditentukan
persentase kematian khamir dihitung sel mati dan sel sel hidup, diulangi
pekerjaan ini sampai 5 bidang pandang dan hitung persentase dengan rumus
dibawah ini
7.
8. Diulangi
1 sempai 5dengan menggunakan khamir yang berumur 48 jam dan bandingkan
persentase kematian khamir 48 jam.
b. pengecatan
Negatif
1. Dibersihkan
gelas benda dengan olkohol sehingga bebas dari lemak dan benda dilewatkan
diatas api spritus.
2. Diambil
suspense biakan murni masing-masing bakteri secara aseptitis dengan ose
diletakkan diatas benda.
3. Ditambahkan
satu tetes cat nirgosis atau tinta cina pada suspense bakteri tersebut.
Diratakan campuran tersabut dengan batang gelas sehingga rata. Kemudian
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
4. Diamati
preparat tersebut dengan mikroskop, mula-mula dengan perbesaran lemah ke sedang
keperbesaran kuat.
5. Diamati
dan digambar bentuk bakteri.
c. Pengecatan
Gram
1.
Dibersihkan gelas benda dengan alkohol sehingga
bebas dari lemak dan debu.
2.
Digambar kubus berukuran 1 x 1 cm pada latar
bagian belakang gelas benda.
3.
Diambil secara aseptis satu ose suspense bakteri
dan diratakan diatas permukaan gelas benda pada bidang seluas 1 x 1 cm.
4.
Difiksasi preparat yang telah karing dengan cara
dipanaskan diatas nyala lampu spritus (dilewatkan preparat tersebut diatas
nyala api 3 kali).
5.
Ditambahkan 2 tetes cat utama (gram A) setelah
dingin pada permukaan lapisan bakteri sampai menutupi lapisan tersebut.
6.
Dibiarkan beberapa saat (1 menit) setelah 1 menit
dicuci dengan aqudes sampai bersih, gram B = 1 menit, gram C = 30 detik dan
gram D = 1 menit.
7.
Diamati dibawah mikroskop dari perbesaran lemah
sampai perbaseran yang paling besar.
8.
Diamati bentuk dan warna dari bakterinya.
LANDASAN TEORI
Bakteri
umumnya uniseluler (sel tunggal)
tidak mempunyai klorofil, berkembang biak dengan pembelahan sel secara transfer
sel atau binner. Hidup bebas secara
Cosmopolitandimana-mana khususnya di darat, tanah, air pada bahan makanan,
pada tubuh hewan, manusia maupun tumbuhan. Adapun yang hidup bersimbiosis
dengan jasad hidup lain, baik hewan maupun tanaman (Dwijosoepto, 1993). Bakteri
yang masih hidup tidak nampak jelas bentuk maupun sifat-sifat morfologi
lainnya.Bakteri tunggal, yaitu yang berupa satu sel saja hanya kelihatan benang
saja.Walaupun bakteri itu diambil dari suatu koloni tertentu, oleh karena itu.Untuk memperlihatkan bagian-bagian
sel diperlukan pewarnaan, untuk memperlihatkan ini atau bahan inti ada
pewarnaan sendiri (Gupte, 1990).
Khamir hidup secara
luas dialam, terutama pada bahan-bahan yang mengandung gula, tanah, kebun
buah-buahan, dalam tubuh serangga, dan juga terdapat dalam getah pohon.Bentuk
dan ukuran selnya bervariasi tergantung pada jenisnya.Pada umumnyan sel khamir
berbentuk oval, silinder, bulat, dan batang.Khamir tidak dapat bergerak aktif
karena tidak mempunyaiflagella (Ganjar, 2003). Ukuran dan bentuk sel khamir
dalam kultur yang sama dapat berbeda, karena pengaruh perbedaan umur dan
kondisi lingkungan selama pertumbuhan sel muda mungkin berbeda bentuknya dari
yang tua karena adanya proses ontogeni yitu perkembangan individu sel tersebut
(Dwidjosoepto, 2006).
Khamir
adalah fungi yang peka sel (seluler) yang berbeda jenis spesiesnya umum
digunakan untuk roti.Fermentasi dan percobaan sel bahan bakar kebanyakan khamir
merupakan anggota divisi Ascomyecota.Walaupun ada juga yang digolongkan dalam
Basidomaycota.Lebih dari 1000 spesies khamir telah diidentifikasi (Anonim,
2007).Khamir adalah adalah anggota kingdom fungi sebagian besar atau seluruh
siklus hidupnya berada dalam kondisi sel tunggal.Khamir bukan merupakan
kelompok taksonomi resmi dan pengelompokannya berdasarkan dari bentuk hidupnya
(life from). Anggota fungi lainya yang juga dikelompokkan berdasarkan karakter
yang sama adalah kopang dan cendawan (Rohyadi, 2006).Banyak bakteri dibawah
mikroskop menunjukkan bentuk morfologi yang sama. Tetapi sifat-sifat fisiologi
mereka berlainan sama sekali. Ada beberapa golongan bakteri yang sama bentuknya
tetapa satu dapat mencernakan asam amino tertentu sedang yang lainnya tidak(Lay,
1994).
HASIL PRAKTIKUM DAN PERHITUNGAN
Hasil Pengamatan
a.
Morfologi
sel khamir yang 24 jam dan 48 jam
Gambar 4.1.Morfologi sel khamir 24 jam
Keterangan :
1. sel khamir hidup warna dasarnya transparan
2. sel khamir
mati warna dasarnya biru
- Perbesaran 10 x 40
Gambar 4.2.Morfologi sel khamir 48 jam
Keterangan :
1. sel khamir hidup warna dasarnya transparan
2. sel khamir
mati warna dasarnya biru
- Perbesaran 10 x 40
b.
Pengecatan
Gram
Gambar 4.3.Staphylococcus sp
Keterangan
Warna latar :
merah
Bentuk : bola
Gambar 4.4.Psedomonas sp
Keterangan
Warna latar :
transparan
c.
Pengecatan
Negatif
Gambar 4.5.Bacillus
sp
Keterangan
Warna latar :
unggu
Bentuk : batang
- Perbesaran 10 x 40
Hasil Perhitungan
a.
Morfologi
sel khamir yang 24 jam dan 48 jam
Tabel 4.1.Morfologi sel khamir 24
jam
Sudut pandang
|
Sel hidup
|
Sel mti
|
1
2
3
4
5
|
6
0
3
2
0
|
5
2
0
0
5
|
Rata-Rata
Perhitungan
=
=
= 0,458 X 100 %
= 45.8%
Tabel 4.2.Morfologi
sel khamir 48 jam
Sudut pandang
|
Sel hidup
|
Sel mti
|
1
2
3
4
5
|
11
8
13
8
5
|
14
8
11
9
6
|
Rata-Rata
Perhitungan
=
=
= 0,483 X 100 %
= 48,38%
PEMBAHASAN
Khamir merupakan
fungi uniseluler (bersel tunggal) yang mikroskopis yang tidak dapat membentuk
percabangan permanen.Khamir mempunyai arti yang penting dalam kehidupan
manusia, seperti untuk fermentasi, anggur, keju dan lain-lain. Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan dua kali yakni mengamati morfologi khamir
dan spora khamir yang berumur 24 jam dan sel khamir 48 jam. Hasil yang
didapatkan bakterinya lebih banyak pada biakan murni yang 24 jam daripada yang
48 jam. Hal ini disebabkan karena waktu penyimpanan yang untuk 48 jam lebih
lama, sehingga bakteri yang di hasilkan lebih banyak.Jika lingkungan tidak
mendukung atau suhu yang tidak seimbang akan menyebabkan bakteri tidak bisa
berkembang atau mati. Oleh karena itu, pada khamir yang berumur 48 jam bakteri
yang mati lebih banyak daripada yang 24 jam karena hal ini dipengaruhi oleh
jumlah bakteri jumlah bakteri yang semakin banyak, karena persaingan untuk
hidup semakin ketat dan untuk
mendapatkan makanan semakin sedikit, sehingga bakteri pada biakan murni 48 jam
banyak yang mati. Untuk menentukan apakah apakah sel bakteri hidup dan mati
yaitu dengan dengan melihat warna bakteri tersebut.Bakteri mati warna biru
sedangkan bakteri yang hidup warna transparan karena bakteri yang sudah mati
tidak dapat merangsang bahan atau alat- alat yang berada di luar untuk masuk ke
dalam tubuhnya, seperti warna cat yang di berikan pada bakteri. Bakteri yang
mati akan menyerap warna cat yang di berikan, sehingga bakteri yang mati
berwarnan biru sesuai dengan warna cat yang di berikan yakni cat Methiline Blue.
Pada
pengamatan yang ke dua, yakni pengecatan
sel bakteri, gram.H al ini di lakukan untuk memudahkan pengamatan sel
bakteri.Biakan yang di gunakan pada pengecatan yang negative yakni biakan Bacillus SP dan yang untuk pengecatan gram di gunakan Staphylocus SP dan Pseudomonas SP. Pengecatan negative merupakan pengecatan pada
bagian latar belakang gelas beenda. Pengecatan negative di gunakan cat
nirgosin.Hasil yang di peroleh yaitu warna bakterinya ungu dan bentuk
batang.Karena bakteri Bacillus SP
merupakan bakteri gram negative karena tetap mempertahankan warna cat dasar
yang di berikan.
Pengecatan
dan perwarnaan gram bertujuan untuk mengelompokkan gram bakteri yang pertama
bakteri yang di gunakan yaitu Pseudomonas SP Perwarnaan yang pertama
menggunakan gram A yaitu Kristal violet, bakteri berwarna ungu karena fungsi
gram adalah sebagai pewarna utama. Baik bakteri yang gram positip maupun gram
negative memberikan warna yang sama dengan perwarnaan dengan gram A . Setelah
itu di berikan perlakuan terhadap gram B yaitu Iodine , fungsi dari iodine
adalah penguat warna sehingga warana
dari Kristal violet tetap terjaga. Kemudian di berikan perlakian dengan gram C
yaitu alkohol.Alkohol berfungsi sebagai peluntur warna dan dehidrasi sel. Yang
terakhir di beri warna tandingan yaitu safranin.Safranin dapat masuk apabila
pewarna utamanya telah keluar dari sel bakteri.Bakteri pseudomonas SP berwarna merah, sehingga dapat di katakan bakteri
pseudomonas merupakan bakteri gram negative.Dan tidak membentuk spora.
Untuk
pengecatan dengn menggunakan bekteri staphylo coccus sp pada perlakuan yang
pertama yaitu diberi pewarnaan dengan gram A. bkteri staphylococcus sp tetap mempertahankan zat
warna Kristal violet sewaktu proses pewarnaan sehingga bakteri staphylo coccus
sp dikatakan bakteri yang dikelompokan gram positif. Setelah itu diberikan
perlakuan dengan gran B yaitu iodium.Iodium adalah cat penguat warna.Sehingga
warna dari Kristal violet tetap terjaga.Kemudian diberikan perlakuan dengan
gram C yaitu alkohol-alkohol yang brfungsi untuk dekolorisasi bakteri.Sehingga
zat utama mncul dan yang terakhir diberikan perlakuan dengan gram D yaitu
safranin. Proses pewarnaan ini memberikanhasil. Bakteri bewarna merah karena
pewarna safranin bisa masuk apabila pewarna utamanya telah keluar dari sel
bakterinya.Sehingga bakteri staphylo coccus sp dapat dikelompokan ke dalam
bakteri gram negatif.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari praktikum yaitu :
1. Sel
khamir yang berwarna gelap merupakan sel yang mati sedangkan sel yang hidup
berwarna transparan
2. Persentase
kematian sel khamir yang berumru 24 jam lebih banyak dibandinglan dengan
persentase kematian sel khamir yang berumru 48 jam.
3. Bakteri
staphylococcus sp dan Pseudomonas sp bergram negative karena danya daya ikatnya
terhadap cat utama tidak kuat
4. Bakteri
Bacillus sp merupakan bakteri yang bergram positif karena daya ikatnya terhadap
cat utama lebih kaut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar